Senin, 29 Maret 2010
Petunjuk Praktis Penyusunan Balanced Scorecard
Balanced Scorecard (BSC) merupakan konsep manajemen yang mencoba mengukur kinerja organisasi secara seimbang dari berbagai perspektif dengan fokus pada keberhasilan implementasi strategy organisasi.
Balanced Scorecard (BSC) merupakan salah satu konsep yang telah menjadi pusat perhatian para akademisi maupun praktisi manajemen sejak diperkenalkan oleh Robert S. Kaplan dan David P. Norton sekitar satu dekade yang lalu melalui jurnal Harvard Business Review. Dengan memanfaatkan Balanced Scorecard (BSC), konsep sistemik yang pada hakikatnya merupakan sintesis dari sejumlah konsep manajemen kontemporer, sebuah organisasi diyakini dapat mencapai keunggulan dalam implementasi strategy organisasinya untuk mencapai posisi terbaik dalam lingkungan yang sangat cepat berubah (turbulent environment) dewasa ini.
Berawal dari konsep pengukuran kinerja yang komprehensif, Balanced Scorecard (BSC) kini diimplementasikan oleh berbagai organisasi kelas dunia sebagai sistem manajemen strategis dan bahkan sebagai sarana pemandu serta pendorong proses perubahan manajemen dan kultur organisasi. Dengan melaksanakan implementasi yang baik dan menyeluruh maka seluruh bagian organisasi akan dapat terhubung pada strategy organisasi. Sehingga pada akhirnya organisasi tersebut dapat berubah menjadi organisasi yang fokus pada keberhasilan implementasi dan kinerja strategy organisasi.
Dalam konsep Balanced Scorecard (BSC) ini strategy organisasi, yang merupakan cara untuk mencapai visi dan missi organisasi, diuraikan dalam berbagai tujuan strategis yang dapat diukur keberhasilannya dengan adanya indikator dan target kinerja yang ingin dicapai. Ukuran keberhasilan suatu strategy organisasi atau organisasi itu sendiri dalam konsep Balanced Scorecard (BSC) ini tidak hanya dilihat dari aspek atau perspektif keuangan saja, tetapi dilihat juga dari perspektif lainnya. Dalam hal ini Kaplan dan Norton menyarankan menambahkan 3 (tiga) persepktif lain yaitu perspektif pelanggan (customer), perspektif internal bisnis proses (internal business process) dan perspektif pembelajaran (learning and growth). Dengan demikian maka keberhasilan suatu organisasi dilihat dari berbagai sisi secara seimbang yaitu dari kinerja masa lalu dan prospek masa depannya, dari ukuran strategis dan operasional, ukuran keuangan dan non keuangan, ukuran internal dan external organisasi.
Penambahan perspektif lainnya selain perspektif keuangan dilakukan dengan keyakinan bahwa hasil yang diperoleh dalam perspektif keuangan hanyalah merupakan akibat yang dihasilkan dari proses yang terjadi di perspektif lainnya. Oleh karena itu prinsip hubungan sebab akibat (cause and effect relationship) merupakan prinsip penting dalam implementasi Balanced Scorecard (BSC) ini. Namun hingga saat ini Balanced Scorecard (BSC) belum dikenal secara luas dan dipahami secara mendalam di Indonesia. Hal ini menyebabkan masih sangat sedikit organisasi yang menerapkannya sehingga penggunaan konsep Balanced Scorecard (BSC) yang sudah teruji di organisasi kelas dunia terasa sangat lambat di Indonesia .
Untuk itu, maka buku ini kami hadirkan sebagai sumbangsih kami dalam mengembangkan konsep-konsep manajemen kontemporer di bumi pertiwi ini. Dalam buku ini diuraikan mengenai :
Berbapai Perspektif dalam Balanced Scorecard (BSC)
Proses Penyusunan Balanced Scorecard (BSC)
Prinsip-prinsip Organisasi yang Berfokus pada Strategy
Aspek Tekhnologi Informasi dalam Implementasi Balanced Scorecard (BSC)
Contoh Kasus Sederhana Penyusunan Balanced Scorecard (BSC) dalam Suatu Organisasi
Buku ini akan sangat bermanfaat bagi para profesional dan praktisi manajemen yang ingin menerapkan Balanced Scorecard (BSC) dalam organisasinya, bisa juga digunakan oleh para dosen dan mahasiswa yang ingin mendalami konsep Balanced Scorecard (BSC).
Sumber:
http://scoresociety.com/?p=15
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar