Dimensi Pengukuran Kinerja
Dalam dunia bisnis dan industri penggunaan Balanced Scorecard sudah lama digunakan untuk mengukur kinerja secara lebih tepat dan lengkap. Sejak tahun 1993, setelah Robert S. Kaplan dan david P. Norton yang dianggap sebagai penemu konsep Balanced Scorecard telah digunakan oleh lebih dari 50% perusahaan.
Kini dalam perkembangannya pemakaian konsep Balanced Scorecard tidak hanya digunakan oleh perusahaan/bisnis dan industri saja, tetapi institusi pemerintahan dan lembaga non komersial/nirlaba lainnya pun sudah mulai menggunakannya, termasuk didalamnya adalah perguruan tinggi.
Empat dimensi yang lajim diukur dalam metode Balanced Scorecard, keempat dimensi atau perspektif ini meliputi 1) Dimensi Keuangan ; 2) Dimensi Pelanggan, ; 3) Dimensi Proses Internal dan 4) Dimensi Inovasi (pertumbuhan) dan pembelajaran. Dengan mengukur keempat dimensi ini dapat dikatakan sudah memadai dan cukup mewakili apa yang diinginkan dan diketahui perkembangannya dalam upaya menjalankan semua visi dan misi yang telah disusun oleh suatu institusi.
Konsep pengukuran dalam Balanced Scorecard sesuai dengan istilahnya adalah merupakan gabungan antara pencatatan dalam kartu skor (Scorecard) dan keseimbangan (Balanced) antara dimensi/persepektif usaha yang diukur.
Aplikasi Balanced Scorecard dalam Perguruan Tinggi
Seperti kita ketahui bahwa perguruan tinggi umumnya didirikan baik oleh pemerintah maupun swasta, bukan semata untuk mencari keuntungan, tetapi lebih banyak ke misi dan motivasi untuk dapat melayani kebutuhan masyarakat dalam upaya memenuhi kebutuhan pendidikan tinggi dalam upaya turut mencerdaskan kehidupan bangsa. Walaupun mungkin dalam perjalanannya banyak diantaranya lembaga pendidikan yang dikelola baik oleh pemerintah maupun swasta mengalami defisit (keuangan) secara terus menerus, namun dengan segala daya upaya, roda dunia pendidikan harus tetap dapat berputar. Untuk itulah dirasakan adanya kebutuhan akan suatu instrumen yang dapat mengukur dan menganalisis setiap aspek/dimensi komponen penggeraknya, utamanya yang berkaitan dengan dimensi keuangan dan komponen-komponen penjunjang lainnya.Walaupun dalam aplikasinya kita harus membedakan antara institusi pendidikan dengan organisasi yang lebih bersifat full profit oriented, tetapi secara prinsip mempunyai kesamaan.
Dalam perjalanannya, saat ini Balanced Scorecard sudah lebih jauh lagi aplikasinya yang tadinya didisain hanya untuk kepentingan pengukuran kinerja saja, kini juga dapat digunakan sebagai suatu sistem manajemen, khususnya berkaitan dengan manajemen strategis. Ada empat hal pokok yang dapat dikelompokkan dalam aplikasinya berhubungan dengan sistem manajemen yaitu 1) menjelaskan dan menerjemahkan visi dan strategi; 2) mengkomunikasikan tujuan strategi dan tujuan; 3) merencanakan, menetapkan target; 4) melancarkan umpan balik dan penyempurnaan strategi.
Balanced Scorecard sebagai Kerangka Kerja Strategis
+
Sumber : Robert S. Kaplan & David P. Norton (R Eko Indrajit halaman 119)
Sumber Dimensi Pengukuran Dalam Balaced Scorecard
Sumber utama dalam mengukur keempat dimensi/perspektif Balanced Scorecard, adalah adanya ketersediaan data dan perhitungan statistik, untuk itu kiranya perguruan tinggi harus memiliki dan mengembangkan teknologi informasi (IT).
Pemanfaatan dan keberadaan serta penguasaan IT dalam metode Balanced Scorecard menjadi tumpuan yang mutlak adanya, mengingat dalam perkembangannya IT tidak semata-mata hanya berfungsi sebagai supporting untuk memperlancar dan meningkatkan mutu proses, tetapi lebih jauh dari itu penguasaan dan eksisitensi IT di perguruan tinggi adalah sebagai faktor peningkatan kemampuan institusi untuk berkembang lebih lanjut. Mengingat pada dasarnya penggunaan dan penguasan IT di organisasi/institusi perguruan tinggi dapat menjadi instrumen sebagai penyedia data, penyedia informasi, penyedia pengetahuan dan penyedia kebijakan.
Tidak menjadi berlebihan kiranya pada akhirnya siapapun (perguruan tinggi) yang mampu menguasai IT dan memanfaatkan nya dengan optimal dapat membantu dalam meningkatkan kemampuannya.
Begitu juga dengan anda bukan…………………? Semoga.
Ditulis oleh :
Endang Suryana
Pemerhati dan Praktisi Pendidikan dan Pelatihan
Mitra Consulting & Training (MCT Foundation)
Kepustakaan :
R.Eko Indrajit & R.Djokopranoto (2006), Manajemen Perguruan Tinggi, Penerbit Andi Yogjakarta
Samparna Lukman, Drs, MA & Sutopo, Drs, MPA (2001) Pelayanan Prima, Lembaga Administrasi Negara - RI
Sumber:
http://edu-articles.com/menggagas-aplikasi-balanced-scorecard-sebagai-instrumenpenilaian-kinerja-di-perguruan-tinggi/
13 Juli 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar